Perkembangan Aplikasi Berbahaya

December 12, 2018

Perkembangan Aplikasi Berbahaya


Semakin berkembangnya aplikasi pembawa virus membuat banyak orang tertipu meng-installnya. Ini memang seperti tidak percaya, namun kenyataannya memang begitu. Apalagi di luar sana, sasaran aplikasi adalah meminta kode akses bank. Meski di Indonesia sendiri belum ada cerita nyata berupa laporan resmi tentang pencurian uang melalui aplikasi, namun lambat laun akan aplikasi tersebut (aplikasi penipuan) akan menyasar Indonesia). Kalau pemegang kartu kredit yang sering melakukan transaksi sebaiknya hati-hati, karena kartu kredit memang sangat rentang dari pencurian data. Kenapa sasarannya pemegang kartu kredit? Karena kartu kredit berlaku di mana saja baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Tidak seperti kartu debit yang hanya berlaku di wilayah lokal (ATM) setempat.

Perkembangan aplikasi berbahaya yang selalu bermunculan, membuat pihak google memberikan perlindungan ekstra kepada para pengguna play store. Namun, karena saking banyaknya aplikasi yang bermunculan dari berbagai konten, bisa saja google kecolongan dalam pengawasan. Itu sering terjadi. Itu yang sering aku dapatkan infonya dari Twitter. Percaya atau tidak percaya, kenyataannya penggunaan aplikasi banking dan aplikasi yang melibatkan transaksi keuangan akan dijadikan target oleh pembuat aplikasi nakal.

Setelah kamu baca halaman ini baca juga info sebelumnya:
Aplikasi untuk Backup Aplikasi yang Sudah Terinstall di Android

Terus apa tipsnya agar smartphone bisa aman dari malware? Ok aku kasih tahu simpelnya, jangan meng-install aplikasi dari sumber yang tidak jelas, seperti dari downloadan file di website lain selain play store. Kedua, pasang antivirus terpercaya. Dua poin itu saja sebenarnya sudah mendingan untuk terhindar dari hal buruk. Antivirus bisa mencegah bisa mencegah malware masuk ke smartphone dan melindungi browser saat membuka halaman website. Oh ya, sebaiknya gunakan #browser yang dilindungi oleh antivirus. Ingat, tidak semua browser dikenal oleh antivirus.

Lebih jauh, gunakanlah antivirus dan antimalware yang ringan namun cukup bagus untuk melindungi perangkat. Jangan install antivirus sembarangan karena ada banyak antivirus "fake" (abal-abal) yang sebenarnya malah menyebarkan malware saat melakukan update.

Gambar di bawah ini merupakan antivirus yang dikembangkan oleh developer yang juga mengembangkan game.

Seorang pengamat anti virus @lukasstefanko, menganggap bahwa pengembangan antivirus yang baik harus fokus pada "project" antivirusnya. Dan tidak malah membuat aplikasi lain seperti game. Kenapa? Karena keseriusan bisa dilihat dari sini. Bagaimana ia (pengembang/developer) bisa dianggap baik, sementara ia sendiri tidak serius.


Jika aku boleh saranin, gunakan saja antivirus Eset seperti yang aku pakai. Karena antivirus ini cukup ringan dan tidak menguras baterai. Untuk lengkapnya, kamu bisa baca halaman ini

Setelah kamu baca ini, baca juga :
Pengalaman Beli Aplikasi Eset Mobile Security (NOD32 Android)

Oh ya, jika kamu mau mengamati berbagai perkembangan malware android, gunakanlah aplikasi Twitter. Karena aplikasi ini cukup cepat update beritanya. Carilah akun-akun antivirus yang sudah terkenal untuk diikuti seperti @Eset, @kaspersky, @Mcafee, @DrWeb_antivirus, dan @symantec, juga masih banyak lagi.
Dengan mengikuti berita dari para pengembang antivirus terpercaya, kamu bisa mendapatkan banyak informasi seputar keamanan smartphone. Lebih jauh, kenapa aku menggunakan Eset? Karena harganya yang cukup murah, yaitu Rp.149.000,- / tahun, atau Rp.24.000,- / bulan. Cara belinnya, mudah pakai sistem potong pulsa.


Berkembangnya aplikasi berbahaya bisa dikatakan sporadis karena ketidaktahuannya pengguna smartphone yang "asal install" aplikasi. Aplikasi yang rawan disusupi malware paling banyak adalah aplikasi game dan aplikasi antivirus (fake antivirus). Ayo mulai sekarang berhati-hatilah, jangan asal install aplikasi sembarangan, apalagi dari sumber yang tidak jelas.

0 comments :

Post a Comment