Beli Tiket Kereta Api Salah Ketik Nama
Beli tiket salah nama. Ini pengalamanku beberapa waktu yang lalu saat mau pulang dari Jakarta ke kampung. Karena pertama nyobain beli tiket pakai aplikasi pihak ketiga (bukan aplikasi resmi KAI), aku PD aja untuk mencoba sampai proses pembayaran selesai. Aplikasi yang aku gunakan yaitu aplikasi BebasBayar. Di awal langkah cukup mudah bahkan sampai selesai proses pembayaran. Karena baru coba otomatis harus mengetik nama, nomor KTP dan alamat. Aku butuh tiket untuk 3 orang, akibatnya secara psikologis agak buru-buru waktu itu. Dan parahnya, aku kaget setelah selesai bayar, nama yang saya ketik tidak sama dengan KTP. Padahal kelihatannya sudah benar. Kesalahan pengetikan nama pada tiket kereta api ini agak membuat aku khawatir jangan-jangan tidak bisa berangkat hanya karena salah ketik nama di tiket.
Beberapa saat telah berlalu dari detik pembelian. Sambil cari-cari pengalaman orang lain, aku pun browsing apakah ada orang yang nge-share kejadian serupa, yang mana dari sekian ribu bahkan sekian juta transaksi tiket aku yakin pasti ada yang mengalami kesalahan yang sama, penulisan tiket. Masalahnya apa ada orang yang share di websitenya atau blog. Bukan hanya itu akupun tanya ke beberapa teman apakah pernah memiliki kejadian serupa. Dari teman-temanku tidak ada yang pernah mengalaminya. Waduh.. gimana ini kalau ga bisa berangkat naik kereta? Kan tiket 3 orang yang ga berangkat satu. Ribet bener. Kalau beli tiket lagi kan sayang ga kepakai. Mana lumayan mahal lagi. Jangan, jangan sampai beli lagi, kataku dalam hati. Mendingan aku cari solusinya. Cari informasi sana sini bagaimana sebaiknya jika masalah yang sama terjadi.
Buka spoiler imagenya:
Akhirnya dalam waktu yang tidak lama aku mendapat solusinya.
Dari beberapa info yang aku dapat di blog, waktu itu aku lupa blognya apa, jika beli tiket salah ketik nama sebenarnya bisa ditolerir / dimaklumi, karena itu bisa saja terjadi oleh banyak pengguna, apa lagi penggunanya manusia. ya iya lahasa bukan manusia penumpang keretanya. Petugas juga tidak seketat yang dibayangkan saat mengecek antara kartu identitas dengan tiket. Jadi kesalahan pengetikan nama atau alamat yang membedakan hanya beberapa huruf saja tidaklah masalah. Misalnya Widiyaningsih tertulis jadi Widianingsih.
Jika kamu mengalami masalah serupa tidak usah bimbang. Ini pengalaman yang juga pernah aku alami. Meski nama juga penting kaitannya dengan data penumpang, jika kemungkinan terjadi kecelakaan, namun pada saat pengecekan tiket oleh petugas, kesalahan seperti yang aku alami masih bisa dimaklumi.
Ini adalah pengalamanku saat itu, jika sekarang ada kebijakan lain yang mengharuskan lapor ke bagian ticketing, bisa saja. Namun itu akan membuat repot pembelinya.
0 comments :
Post a Comment